Rabu, 29 Oktober 2014

Selamat Jalan Sobat

Inikah dunia nyata? Dimana saya selalu melihat kebahagiaan di wajahnya, melihat ketenangan jiwanya dan canda tawa selalu dalam perilakunya. Semua itu seakan lenyap seketika ketika engkau pergi meninggalkan kita untuk selamanya.

Haru dan tangis kita rasakan saat ini, sebelumnya kita harus rela para officer berpindah lokasi kerja tapi kali ini kita harus merelakan seorang periang sepertimu, tak ada yang tau hal ini akan terjadi bahkan semua menganggap ini bagaikan mimpi.

Saya pun masih tidak percaya dengan kejadian ini, karena baru beberapa hari yang lalu kita bercanda ria dan bersosial media bersama, tiba-tiba saya harus melihat engkau tergeletak tak berdaya dengan balutan kain bersih putih itu dan banyak orang sekeliling yang membacakan doa-doa.

Segala jerih payah untuk mencapai suatu target sudah kita lewati bersama, beberapa rintangan telah dilewati bersama juga, tapi senyum tawa dibibirmu tak pernah hilang dalam kondisi apapun. Salutku untuk segala jerih payahmu selama ini, baik untuk pekerjaan atau yang lainnya. Semua kesalahanmu pasti aku maafkan dan mohon maafkan diri ini apabila punya kesalahan kepadamu sobat.

Tuhan lebih dulu menyayangimu dari kita semua, semoga apa yang kau citakan bisa terpenuhi di alam yang baru, senyummu takkan pernah bisa kami lupakan. Selamat jalan sobat...

WE LOVE YOU "FARIDHA ARIFENI"

Sabtu, 25 Oktober 2014

Merelakan Hati Untuk Menjadi Dewasa

Tiba dimana saatnya diri ini sudah harus benar-benar menjadi dewasa. Terpaan segala cacian selalu menyerang diri ini, sakit dalam hati yang hampir tak terbendung setiap mendengar celotehan banyak orang yang dikenal. Sadar akan hal itu pasti rasa ingin berubah terbenak dalam hati dan diri ini, bagaikan terseret dengan tali dibelakang kereta atau mungkin silet yang mencabik-cabik disetiap kulit tipis.

Semua rasa sakit dalam hati kurelakan untuk menjadi dewasa, entah hukum alam yang terjadi atau hanya sekedar kata yang terucap saja. Terima kasih untuk semua orang yang selama ini sudah membuat hati saya sakit bahkan sampai menitikan air mata, karena kalian yang mengajarkan aku betapa pentingnya menghargai seseorang dan menjadi diri yang kekal untuk berdiri tegak. Hati yang tidak bisa selalu dipaksakan dengan rasa arogan akan selalu menang dalam segala hal.

Untuk kawan-kawan yang selalu memberi pujian dalam hinaan, memberi motivasi dalam cercaan hingga membuat diri ini semakin tau tidak ada alasan untuk menyerah dalam hidup. Setiap celotehan disaat kumpul bersama canda tawa tak asing lagi didengar oleh kedua gendang telinga, walaupun terkadang kata-kata sindiran motivasi terlintas dalam setiap celotehan itu. Terima kasih untuk kalian yang sudah sangat peduli dengan diri ini untuk bisa berubah jauh lebih baik dari yang sekarang, rasa haru tertanam dalam dada yang membuat mata berkaca-kaca, jujur ingin ku robek mulut kalian, ku geprak kepala kalian, bahkan ku tusuk perut kalian dengan pisau ketika mendengar celotehan pahit kalian dalam diri ini, tapi saya tau semua itu hanya untuk memotivasi diri ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Keluarga atau orangtua yang selalu saya salutkan, kalian sudah sangat bersabar menerima diri ini dengan apa adanya lewat bimbingan kalian yang tiada tara. Sakit dalam hati berkali-kali dirasakan antar sesama, semua rasa sakit yang pernah ada akan terbayar dengan balutan kasih sayang dalam naungan tempat tinggal yang sama selama bertahun-tahun.

Tuhan saya tau untuk semua manusia tidak hanya hidup di dunia ini, tapi saya meminta sebagai hambamu yang sangat lemah untuk menjadikanku sebagai pribadi yang sebagaimana mestinya, keluarkan semua apa yang sudah menjadi hak untuk saya dan kabulkan segala apa yang sudah diminta selama ini, karena diri ini sudah berkali-kali rela sakit hanya untuk menjadi dewasa dan lebih baik. Hanya engkaulah harapan yang paling nyata dan tak lagi ada yang bisa menyangkal akan sebuah keputusanmu.

Selasa, 21 Oktober 2014

Karena Pasrah Bukan Jawaban

Hari ini saya merasakan hal yang begitu sempit atau kecil diraih untuk mencapai sesuatu masa depan, apakah itu? kali ini saya membahas tentang bagaimana perjalanan pembuatan skripsi saya yang semata-mata memang untuk perjalanan karier. Seiring berjalannya waktu, tak disangka tinggal menghitung hari untuk menyelesaikan itu semua, tapi sudah sampai manakah sebuah skripsi masa depan itu saya kerjakan atau sudah sepaham apa saya tau arti dari skripsi itu semua? jawabannya sendiri saya tidak tau, mungkin kalau dipresentasekan hanya 10% saja.

Sungguh miris memang apabila melihat semua pekerjaan yang sudah dibuat dengan segenting-gentingnya tetapi belum terlihat hasil yang positif juga. Awal dari perjuangan pembuatan skripsi ini adalah karena ingin cepat lulus dan mendapatkan gelar yang lebih baik tentunya, seraya jiwa ini bergejolak untuk cepat kilat mengerjakan itu semua, alhasil waktu untuk istirahat dan bermainpun direlakan untuk pembuatan skripsi.

Selang berjalannya waktu sedikit demi sedikit skripsi itu mulai berserakkan dibeberapa media, tapi dalam waktu yang sangat sempit ini rasanya sulit untuk menyelesaikan itu semua karena masih banyak yang harus diselesaikan serta harus mengumpulkan uang yang tidak kecil untuk maju ke sidang nanti, kata pesimis tiba-tiba terbenak dalam hati. Sungguh diri ini berharap sesuai harapan yaitu ingin menyelesaikan skripsi akhir bulan oktober ini dan bisa sidang di awal november serta bisa wisuda di akhir bulannya. Karena pasrah bukanlah sebuah jawaban, saya akan tetap berusaha semampu saya, masalah hasil saya meminta agar Allah selalu memberikan kemudahan dan kelancaran untuk ini semua, karena saya akan tetap percaya dengan tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini :)