Tiba dimana saatnya diri ini sudah harus benar-benar menjadi dewasa. Terpaan segala cacian selalu menyerang diri ini, sakit dalam hati yang hampir tak terbendung setiap mendengar celotehan banyak orang yang dikenal. Sadar akan hal itu pasti rasa ingin berubah terbenak dalam hati dan diri ini, bagaikan terseret dengan tali dibelakang kereta atau mungkin silet yang mencabik-cabik disetiap kulit tipis.
Semua rasa sakit dalam hati kurelakan untuk menjadi dewasa, entah hukum alam yang terjadi atau hanya sekedar kata yang terucap saja. Terima kasih untuk semua orang yang selama ini sudah membuat hati saya sakit bahkan sampai menitikan air mata, karena kalian yang mengajarkan aku betapa pentingnya menghargai seseorang dan menjadi diri yang kekal untuk berdiri tegak. Hati yang tidak bisa selalu dipaksakan dengan rasa arogan akan selalu menang dalam segala hal.
Untuk kawan-kawan yang selalu memberi pujian dalam hinaan, memberi motivasi dalam cercaan hingga membuat diri ini semakin tau tidak ada alasan untuk menyerah dalam hidup. Setiap celotehan disaat kumpul bersama canda tawa tak asing lagi didengar oleh kedua gendang telinga, walaupun terkadang kata-kata sindiran motivasi terlintas dalam setiap celotehan itu. Terima kasih untuk kalian yang sudah sangat peduli dengan diri ini untuk bisa berubah jauh lebih baik dari yang sekarang, rasa haru tertanam dalam dada yang membuat mata berkaca-kaca, jujur ingin ku robek mulut kalian, ku geprak kepala kalian, bahkan ku tusuk perut kalian dengan pisau ketika mendengar celotehan pahit kalian dalam diri ini, tapi saya tau semua itu hanya untuk memotivasi diri ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Keluarga atau orangtua yang selalu saya salutkan, kalian sudah sangat bersabar menerima diri ini dengan apa adanya lewat bimbingan kalian yang tiada tara. Sakit dalam hati berkali-kali dirasakan antar sesama, semua rasa sakit yang pernah ada akan terbayar dengan balutan kasih sayang dalam naungan tempat tinggal yang sama selama bertahun-tahun.
Tuhan saya tau untuk semua manusia tidak hanya hidup di dunia ini, tapi saya meminta sebagai hambamu yang sangat lemah untuk menjadikanku sebagai pribadi yang sebagaimana mestinya, keluarkan semua apa yang sudah menjadi hak untuk saya dan kabulkan segala apa yang sudah diminta selama ini, karena diri ini sudah berkali-kali rela sakit hanya untuk menjadi dewasa dan lebih baik. Hanya engkaulah harapan yang paling nyata dan tak lagi ada yang bisa menyangkal akan sebuah keputusanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar